Beranda Banten Komunitas Teater Wonk Kite Gelar Workshop Teater Rakyat Ubrug: Menghidupkan Kembali Warisan...

Komunitas Teater Wonk Kite Gelar Workshop Teater Rakyat Ubrug: Menghidupkan Kembali Warisan Seni Banten

127
0

CCN, Cilegon — Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran budaya populer, Komunitas Teater Won Kite tetap konsisten menjaga denyut seni tradisi. Pada Sabtu malam, 4 Oktober 2025, komunitas ini menggelar Workshop Teater Tradisional Ubrug di Padepokan Pusaka Tunggal, Linggarjati, Lebak Denok, Citangkil, Cilegon. Kegiatan ini menjadi ruang edukatif sekaligus ajang pelestarian seni pertunjukan khas Banten yang mulai jarang dipentaskan.

Workshop yang mengusung tema “Melestarikan Ragam Tradisi melalui Pementasan Ubrug” ini menghadirkan beberapa narasumber dengan memberikan pengenalan menyeluruh tentang sejarah Ubrug di Cilegon-Banten, teknik keaktoran, karakter tokoh, dramaturgi, artistik, hingga musik tradisional yang menjadi ruh pertunjukan tersebut.

“Ubrug bukan sekadar hiburan rakyat, tapi juga media penyampai pesan moral dan sosial. Dalam setiap lakon, ada nilai-nilai luhur yang bisa diwariskan kepada generasi muda,” ujar salah satu pendiri Teater Wonk Kite, Ikhwan HD dalam sesi keterangannya.

Kegiatan ini tidak berhenti pada tataran teori. Para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan ditantang untuk mementaskan pertunjukan Ubrug dengan tema cerita rakyat dari Kota Cilegon. Melalui proses ini, peserta tak hanya belajar teknik panggung, tetapi juga menelusuri akar budaya lokal yang selama ini kurang dikenal di tengah citra Cilegon sebagai kota industri.

Presiden Teater Wonk Kite ke 8, Hafid Al-Fat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab generasi muda terhadap warisan budaya daerah. “Kami ingin menegaskan bahwa anak muda Cilegon bukan hanya bisa menonton seni tradisi, tapi juga bisa ngerawati (merawat dan menghidupkan) warisan itu,” ungkap Hafid.

Ia juga menambahkan, “Cilegon sering disebut kota industri, padahal di dalamnya ada denyut budaya yang luar biasa. Melalui workshop ini, kami ingin membuka kesadaran bahwa industri dan budaya bisa berjalan berdampingan.”

Workshop ini merupakan bagian dari Program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) yang didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII Banten – DKI Jakarta. Dukungan tersebut menjadi bentuk nyata peran pemerintah dalam mendorong revitalisasi kesenian tradisional dan memperluas akses masyarakat terhadap kegiatan kebudayaan.

Melalui dukungan program FBK ini, Komunitas Teater Wonk Kite memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kegiatan berbasis komunitas yang tidak hanya berfokus pada pementasan, tetapi juga pada transfer pengetahuan, regenerasi pelaku seni, dan penguatan jaringan antar-komunitas budaya di wilayah Banten.

Selain berdampak pada peningkatan kesadaran budaya, workshop ini juga diharapkan melahirkan generasi penerus seni Ubrug yang dapat menghidupkan kembali pertunjukan rakyat ini di masa depan. Lebih jauh, kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi antara seniman, pelajar, dan komunitas budaya, membangun jejaring yang dapat memperkuat ekosistem seni tradisional di Banten.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para peserta tampak bersemangat saat mempraktikkan dialog dan gerak khas Ubrug, disertai lantunan musik tradisional yang menggema di halaman padepokan. Sorak tawa dan tepuk tangan mengiringi setiap adegan, menghadirkan nuansa kebersamaan yang khas dari teater rakyat.

Melalui kegiatan seperti ini, Komunitas Teater Wonk Kite yang telah berdiri dari tahun 2004 membuktikan bahwa pelestarian budaya tidak harus bersifat monumental, melainkan dapat dilakukan dengan pendekatan kreatif, edukatif, dan melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung.

Ubrug kembali hidup malam itu — bukan hanya di panggung, tetapi juga di hati generasi muda yang hadir untuk mengenal dan mencintainya kembali. (***)