CCN-Jumat, 29 Juli 2022. Tahun Baru Islam dimaknai sebagai semangat untuk melakukan perjuangan tanpa mengenal lelah dan putus asa, yaitu semangat untuk hijrah dari hal-hal buruk menuju hal-hal baik yang disukai oleh Allah SWT.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ath-Tharifi mengatakan sebuah kalimat yang sangat bermakna tentang Tahun Baru Islam,
أرّخ عمر بن الخطاب التاريخ بالهجرة ولم يؤرخه بميلاد النبي ﷺ كما فعل أهل الكتاب، لأن الأمة أمة عمل، ولا تقدس الزمن بلا عمل
Khalifah Umar bin Khattab menetapkan sistem penanggalan Islam berdasarkan peristiwa Hijrah Nabi ﷺ, dan bukan berdasar kelahirannya sebagaimana biasa dilakukan kalangan ahli kitab, hal ini karena umat Islam adalah umat yang gemar berjuang dan bukanlah umat yang hanya menghormati hari bersejarah tanpa berjuang.
H. Diki (Guru MAN 1 Cilegon) menyampaikan bahwa dalam tahun baru kita harus meneladani Hijrah Rasulullah ﷺ. Hijrah yang penuh pengorbanan dan perjuangan. Hijrah yang dari sanalah lahir peradaban Islam.
Bukan sekadar memperingati Tahun Baru Islam yang mengambil peristiwa Hijrah Rasulullah ﷺ sebagai perayaan seremonial belaka. Tapi sudah saatnya kita sebagai generasi Muslim bangkit dari tidur panjang dan berjuang keluar dari zona nyaman.
Karena Hijrah kita adalah merubah pribadi untuk menjadi lebih baik dan membangun peradaban Islam.
“Selamat Tahun Baru Islam 1444 H, Semoga kita semua dimudahkan menjadi generasi juara dan pemimpin sejati yang menolong agama Allah, mari kita sama-sama bertransformasi menuju pribadi yang lebih baik, jujur dan berintegritas, Aamiin Allahumma Aamiin.” Ucapnya.