CCN, Cilegon. Hari Raya Idul Fitri adalah salah satu hari terpenting dalam almanak Indonesia. Ini adalah kesempatan kegembiraan dan perayaan yang luar biasa, karena umat Islam di seluruh negeri berkumpul untuk menandai akhir Ramadhan – periode puasa, doa, dan refleksi selama sebulan.
Pada hari ini, umat Islam berkumpul untuk doa khusus dan mengunjungi kerabat dan teman mereka untuk bertukar salam, hadiah, dan makan makanan lezat. Namun, Idul Fitri di Indonesia lebih dari sekedar hari perayaan. Ini juga merupakan waktu untuk pengampunan dan amal. Selama bulan Ramadhan, umat Islam didorong untuk berpartisipasi dalam tindakan amal dan menyumbang kepada mereka yang kurang beruntung.
Idul Fitri juga merupakan hari memberi, di mana umat Islam menyumbang kepada yang membutuhkan dan meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan apa pun. Apalagi, Idul Fitri memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia karena berakar kuat pada tradisi dan budaya Indonesia.
Selain itu, mudik lebaran atau yang dikenal dengan musim mudik di Indonesia merupakan tradisi yang menggambarkan kuatnya rasa kekeluargaan dan masyarakat di tanah air. Ini adalah saat ketika orang melakukan perjalanan jauh untuk bertemu kembali dengan orang yang dicintai dan merayakan acara perayaan bersama.
Ini adalah hari perayaan tetapi juga pengingat akan pentingnya komunitas, keluarga, dan membantu mereka yang membutuhkan. Idul Fitri tetap menjadi hari raya yang penting dan disyukuri bagi umat Islam Indonesia.
Kesimpulannya, Idul Fitri bukan hanya hari raya keagamaan tetapi juga waktu beramal, ampunan, dan makna budaya bagi umat Islam Indonesia, khususnya di Cilegon. Idul Fitri juga memiliki makna budaya, agama, dan ekonomi yang besar bagi umat.
Ngende alim pangapure…jabe jero
Penulis Ahdi Zukhruf Amri merupakan guru MAN 1 Cilegon, Dosen STT Fatahillah & Unival, aktiftas pengabdian masyarakat aktif di AJB Foundation, teater wonk kite serta lembaga seni dan kebudayaan.