Beranda Keagamaan PERINGATAN ISRO MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW (PEMBUKAAN), PENYUSUN : H. SAIFUL MACHSONI

PERINGATAN ISRO MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW (PEMBUKAAN), PENYUSUN : H. SAIFUL MACHSONI

719
0

CilegonCornerNew-CCN. Tiada bibir dan lidah yang pantas digoyangkan, dan tiada kata ataupun kalimat yang terindah sekalipun yang mesti diutarakan selain puji dan syukur kehadirat Allah swt. Yang Maha Agung, Maha Kuasa, dan Maha Bijaksana, yang telah memberikan nikmat sehat walafiat, dan nikmat yang tertinggi yaitu nikmat iman wal islam. Nikmat-Nya takkan pernah bisa terhitung walaupun hamparan bumi ini kita jadikan kertas, air diseluruh lautan kita jadikan tinta, dan seluruh pepohonan kita jadikan pena untuk menghitung nikmat Allah, niscaya kita tidak akan dapat menghitungnya.(Senin, 22/01/2022)

Sholawat ma’a salam, kita sanjungkan sepenuhnya kepada junjungan kita, baginda raja diraja, jenderal patriot Islam sejati, yaitu Habibina, Wasyafi’ina, Wamaulana Muhammad saw, Beliau sebagai penghapus tradisi kejahiliyahan, pendobrak kemungkaran, penegak keadilan, pengibar panji-panji kebenaran, dan Beliau yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah ke jaman Islamiyah, dari jaman kegelapan ke jaman terang benderang, dan dari jaman unta ke jaman Toyota “ay minadulumati ‘ilan nur”. Semoga keberkahannya sampai juga kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita sabagai umatnya, pengikut dan generasi Islam yang terpilih serta yang istiqomah menjalankan sunah-sunahnya. Amin…..Ya Rabbal ‘alamin.

Hadirin wal hadirot rohimakumulloh dan saya banggakan.

Pada hari yang berbahagia ini, bulan yang penuh keberkahan ini, bulan yang di dalamnya terdapat sebuah peristiwa yang sangat akbar bagi kaum muslimin wal musmlimat di seluruh dunia , kami keluarga besar Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin ingin sekali ikut berpartisipasi dalam mensyiarkan agama Islam, khususnya dalam Peringatan Hari Besar Islam Isro Wal Mi’roj Nabi Besar Muhammad saw. Peristiwa yang paling aneh bin ajaib, peristiwa yang tidak dapat digambarkan atau dinalar secara akal sehat, bahkan peristiwa yang tidak dapat diteliti dengan alat secanggih apapun, sehebat bagaimanapun. Peristiwa inipun terukir rapih dan indah dalam kitab suci Al Quran Q.S Al Isro ayat 1, yang berbunyi :

Artinya ; Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya di waktu malam dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya, supaya kami memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan kami. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat. (Q.S. Al Isro : 1).

Kaum muslimin wal muslimat rohimakumulloh

Coba kita lebih menyimak dan lebih memperhatikan ayat tersebut, ayat tersebut diawali dengan kata “Subhanallah (Maha Suci Allah)”. Di sini menunjukkan bahwa Allah sendiri berani mempertaruhkan Kesucain-Nya untuk menunjukkan dan membuktikan bahwa peristiwa Isro Mi’roj ini memang benar-benar terjadi dan nyata adanya. Allah benar-benar menjamin dengan Maha Kesucian-Nya, bahwa peristiwa ini bukanlah sekedar rekayasa atau sulap dan sihir Nabi Muhammad saja, yang orang kafir bilang. Dengan demikian, sangatlah jelas dan wajib kita percayai 1 trilyun %, bahwa Q.S Al Isro ayat 1 merupakan kebenaran   adanya peristiwa perjalanan Isro Mi’roj Nabi Muhammad saw.

Memang, kalau kita pikir secara logika sehat atau kita teliti dengan alat semodern, secanggih dan sesempurna apapupun, tidaklah akan terjangkau dan tidak akan masuk akal sehat kita. Namun, sekali lagi kita wajib percaya dan sekaligus mengimani dengan sepenuh hati akan terjadinya peristiwa akbar ini. Peristiwa ini dibagi menjadi dua etape, yang pertama perjalanan Isro, dan yang kedua adalah perjalanan Mi’roj.

Isro adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Kota Makatil Mukaromah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan Mi’roj adalah perjalanan atau diangkatnya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsha ke langit yang ketujuh, bahkan sampai ke Sidrotul Muntaha.

Ikhwanul muslimin wal muslimat rohimakumulloh

Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia. Kedua orang tersebut adalah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan istri Rasul yang bernama Siti Khadijah. Keduanya dikenal sebagai orang yang paling membela selama dakwah Rasulullah di Mekah. Sepeninggalnya Abu Thalib dan Khadijah, perjalanan dakwah Rasulullah semakin terasa sulit. Itu karena tidak ada lagi orang yang membela beliau dan menjadi pelipur laranya. Pada akhirnya Allah merencanakan perjalanan spiritual untuk Rasulullah. Dan peristiwa Isra Miraj ini terjadi pada malam 27 Rajab, kira-kira satu tahun sebelum hijrahnya Nabi Muham SAW ke Madinah.

Kejadian Isro Mi’iroj, merupakan peristiwa yang menakjubkan, yang belum pernah para nabi dan rosul lain mengalami atau menjalaninya, perjalanan yang penuh makna dan hikmah ini hanya untuk Habibina, Wasyafai’ina, Wamaulana Muhammad saw. Oleh karena itu peristiwa Isro Mi’roj ini adalah salah satu mukjijat Nabi Muhammad yang terbesar setelah kitab suci Al Qur’anul Karim.

Kiranya hanya inilah yang bisa saya sampaikan sebagai awal pembuka pada kesempatan yang berharga kali ini, dan In Sya Allah untuk kelanjutan kisahnya, nanti teman-teman saya yang akan menyampaikannya. Napik ning pundi-pundi, napik di geser-geser, kurang lebihnya saya mohon maaf, sudah pasti ada kesalahan dan kekurangan dari apa yang saya sampaikan. Tiada gading yang tak retak, dan tiada lisan yang tak salah berucap. Terima kasih atas segala perhatian, hanya  do’a yang selalu kami harapkan.