Beranda ORGANISASI Dua Guru MAN 1 Kota Cilegon Raih Juara Lomba Cerpen PGM-Indonesia ke-17

Dua Guru MAN 1 Kota Cilegon Raih Juara Lomba Cerpen PGM-Indonesia ke-17

402
0

CCN, CILEGON – Dalam rangka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGM) Wilayah Banten, diselenggarakan Pembagian Hadiah Lomba Penulisan Cerpen bertema “Kisah Seorang Guru Madrasah.” Hadiah bagi para pemenang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Banten, H. Dimyati Natakusumah, bersama Ketua Umum PGM Indonesia Wilayah Banten.

Lomba ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir PGM Indonesia ke-17, dengan tujuan menggali potensi literasi para guru madrasah serta mendokumentasikan kisah-kisah inspiratif perjuangan para pendidik yang berjuang dalam senyap.

Dari puluhan karya yang dikirim peserta dari berbagai daerah di Provinsi Banten, dua guru dari MAN 1 Kota Cilegon berhasil mengharumkan nama madrasah dengan meraih gelar juara. Mereka adalah Siti Muzayyanah dan Zakiyah, dua pendidik yang tidak hanya berdedikasi dalam dunia pengajaran, tetapi juga memiliki bakat menulis fiksi dengan kedalaman emosi dan nilai moral yang kuat.

Melalui karya mereka, keduanya mampu menggambarkan sisi humanis perjuangan seorang guru madrasah — tentang ketulusan, kesabaran, dan semangat mendidik di tengah keterbatasan. Cerpen-cerpen tersebut dinilai menyentuh hati dan merepresentasikan semangat guru madrasah sebagai pejuang literasi dan pendidikan karakter.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi PGM Indonesia dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan madrasah. Lomba tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah ekspresi dan dokumentasi kisah perjuangan guru yang sering kali luput dari perhatian publik.

Kepala MAN 1 Kota Cilegon, Hj. Maryati, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih kedua guru terbaiknya.

“Prestasi ini menjadi bukti bahwa guru madrasah tidak hanya mampu mendidik dengan hati, tetapi juga mampu berkarya dan menginspirasi melalui tulisan. Semoga ini menjadi motivasi bagi guru-guru lain untuk terus menulis dan berbagi kisah,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Muzayyanah, yang meraih juara pertama, mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut.

“Saya merasa sangat bersyukur dan terharu bisa meraih juara pertama dalam lomba ini. Menulis bagi saya bukan sekadar hobi, tapi juga cara untuk merekam perjalanan batin seorang guru madrasah — tentang perjuangan, kesabaran, dan cinta pada murid-murid. Melalui cerpen ini, saya ingin menunjukkan bahwa di balik kesunyian ruang kelas, ada banyak kisah yang layak didengar dan diabadikan,” tuturnya.

Ia menambahkan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi dirinya dan para guru lainnya untuk terus menulis serta berbagi inspirasi.

“Guru madrasah bukan hanya pengajar, tetapi juga pencerita kehidupan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut agar semangat literasi di kalangan guru semakin tumbuh dan mengakar,” pungkasnya.

Dengan kemenangan tersebut, Siti Muzayyanah dan Zakiyah diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik madrasah lainnya untuk terus menumbuhkan budaya menulis sebagai bentuk refleksi dan pengabdian terhadap profesi guru. (***)