Beranda Banten Inkubasi Seniman : Ruang Penciptaan Karya sebagai Media Ungkap Cerita Warisan Budaya...

Inkubasi Seniman : Ruang Penciptaan Karya sebagai Media Ungkap Cerita Warisan Budaya Cibanten

472
0

CCN, Serang, 14 September 2025 — Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII menggelar kegiatan Inkubasi Seniman selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (13–14 September 2025), di kantor BPK Wilayah VIII, Jalan Letnan Djidun, Kompleks Perkantoran Serang, Kota Serang. Program ini menghadirkan seniman individu maupun kelompok untuk melakukan presentasi gagasan, workshop tematik, simulasi penyajian karya, hingga penyusunan narasi kolektif.

Kegiatan ini bertujuan menjadi ruang bertemu dan bertukar ide bagi para seniman lintas bidang, sekaligus wadah menggali kembali nilai-nilai budaya lokal agar tetap hidup di tengah masyarakat modern.

Yuni Rahmawati dari BPK Wilayah VIII, menekankan pentingnya menghubungkan karya seni dengan sejarah panjang peradaban di Banten. Ia menuturkan, peninggalan-peninggalan budaya seperti senjata pusaka, batik, hingga struktur bangunan kesultanan tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga mencerminkan perjalanan sosial dan politik masyarakat Banten di masa lalu.

“Banyak warisan budaya yang masih tersimpan di sekitar kita—dari tombak peninggalan kesultanan, batik, hingga narasi tentang Sungai Cibanten. Semuanya menyimpan jejak peradaban. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong seniman agar mampu mengangkat cerita-cerita itu ke dalam karya, sehingga masyarakat dapat kembali merasakan kedekatan dengan sejarahnya,” ujar Yuni dalam sesi diskusi.

Selain sesi diskusi, peserta juga diajak mengembangkan mimpi artistik mereka ke dalam medium yang lebih komunikatif. Beberapa kelompok menampilkan simulasi pertunjukan, mulai dari seni pertunjukan tradisi hingga gagasan eksperimen kontemporer.

Menurut Putri salah satu kurator, Direktur Artistik mengutarakan bahwa program ini diharapkan menghasilkan jaringan seniman muda yang mampu menyusun narasi kolektif, sekaligus menghubungkan kembali seni dengan konteks sosial budaya Banten.

“Inkubasi ini bukan sekadar ajang presentasi. Ini adalah ruang belajar bersama, bagaimana gagasan bisa dipertajam, ditransformasikan, dan disampaikan dengan cara yang relevan. Ke depan, karya-karya dari peserta diharapkan bisa masuk ke ruang publik lebih luas,” ungkap Putri.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama, di mana seniman peserta menyampaikan pandangan serta rencana lanjutan setelah proses inkubasi. Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII menegaskan akan terus mendorong kegiatan serupa agar seni dan budaya tetap tumbuh sebagai bagian penting identitas masyarakat. (***)