Beranda Budaya JURNAL KALA EDISI PERDANA: MENYIGI GERAK EKSTREM KAWASAN UTARA BANTEN

JURNAL KALA EDISI PERDANA: MENYIGI GERAK EKSTREM KAWASAN UTARA BANTEN

250
0

CCN, CILEGON – Sebuah terbitan baru hadir untuk menggugah kesadaran publik akan luka ekologi dan budaya yang tengah menganga di kawasan utara Banten. “Jurnal Kala Edisi 1: Kawasan Utara yang Bergerak Ekstreem” resmi diluncurkan sebagai edisi perdana yang memuat 6 puisi, 5 esai, dan 2 catatan pojok karya Indra Kusumah & kawan-kawan.

Jurnal setebal 40 halaman ini menyoroti persoalan yang selama ini terabaikan: kerusakan lingkungan, hilangnya kearifan lokal, dan dampak modernisasi yang tak terkendali di wilayah pesisir industri seperti Ciwandan, Bojonegara, dan sekitarnya. Dengan gaya penulisan yang reflektif sekaligus kritis, Jurnal Kala mencoba menjadi ruang ekspresi sekaligus perlawanan kultural terhadap arus pembangunan yang kerap menyingkirkan manusia dan alam.

Dalam edisi perdananya, pembaca akan menemukan enam puisi bernada getir dan kontemplatif seperti “Sajak untuk Orang-Orang Ciwandan,” “JLS,” “Sisa Kampung,” “Bedol Desa I & II,” hingga “Job Fair”. Puisi-puisi ini memotret wajah keseharian warga utara yang kian kehilangan ruang hidup akibat ekspansi industri dan proyek pembangunan berskala besar.

Sementara pada bagian esai, tulisan seperti “Kawasan Utara yang Bergerak Ekstrem” dan “JLU; Ambisi Modernitas Versus Luka Ekologi-Budaya” mengajak pembaca merenungi paradoks kemajuan: pembangunan yang menjanjikan kesejahteraan namun justru menciptakan ketimpangan ekologis dan sosial.

Indra Kusumah selaku inisiator menjelaskan bahwa Jurnal Kala hadir bukan sekadar wadah literasi, tetapi juga “cermin sosial-budaya” untuk menakar arah perubahan di Banten utara.

“Kami ingin mencatat peristiwa, menggugat ketimpangan, sekaligus mengingatkan bahwa di balik gedung-gedung baru dan pelabuhan besar, ada kisah kehilangan yang tak boleh dihapus,” ujar Indra.

Jurnal yang terbit dua kali dalam sebulan ini dapat diunduh secara gratis, memberi akses terbuka bagi siapa pun yang ingin membaca atau turut menyumbangkan tulisan. Dengan semangat “menulis dari pinggiran, untuk mereka yang terpinggirkan,” Jurnal Kala diharapkan menjadi denyut baru bagi gerakan literasi dan kebudayaan di Banten. (***)