CCN, Cilegon – Suasana penuh semangat mewarnai ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasionals (FL3SN) tingkat kec. Gerogol, Cilegon. Saat perwakilan dari SDN Bujang Gadung tampil memukau dalam cabang lomba mendongeng. Membawakan kisah berjudul “Si Kebo Gerem”, karya Ahdi Z. Anti penampilan ini berhasil mencuri perhatian juri dan penonton dengan kekuatan narasi dan pesan budaya lokal yang kuat. (8 Mei 2025)
Rizki Ramdani yang dikenal dengan nama Bolang, pelatih dongeng, mengungkapkan bahwa kisah Si Kebo Gerem diangkat dari cerita rakyat Cilegon-Banten yang sarat nilai moral dan kearifan lokal. “Cerita ini bukan hanya soal seekor kebo hitam, tapi juga simbol bagaimana masyarakat diajarkan untuk tidak menilai dari penampilan luar. Kami ingin anak-anak mengenal kembali akar budayanya,” ungkap Bolang.
Dengan pendekatan pelatihan yang menekankan olah vokal, ekspresi wajah, serta pemahaman konteks budaya, Bolang mengarahkan peserta didiknya agar tidak sekadar membaca naskah, tetapi menyampaikan nilai kehidupan dalam setiap kalimat.
“Setiap dongeng adalah cermin kehidupan. Dalam Si Kebo Gerem, ada nilai keberanian, kejujuran, dan pentingnya menjaga hubungan dengan alam sekitar. Ini relevan dengan pendidikan karakter yang kita harapkan tumbuh pada generasi muda hari ini,” tambahnya.
Penampilan peserta dari SDN Bujang Gadung ini pun menjadi sorotan karena dikemas dengan kekuatan bercerita sederhana namun efektif, serta kekuatan singkat endongeng, Diandra yang menguatkan suasana cerita. Dukungan penuh dari pihak sekolah menjadi semangat tambahan bagi peserta yang akan melaju ke tingkat kita
Ajang FL3SN tidak hanya menjadi wadah prestasi, tetapi juga ruang pelestarian budaya melalui ekspresi siswa. Dengan cerita Si Kebo Gerem, SDN Bujang Gadung membuktikan bahwa mendongeng masih menjadi media kuat untuk menanamkan nilai dan identitas budaya sejak dini. (***)
