Beranda Sastra Surga di Kursi Roda, Karya : Ahdi Z. Amri

Surga di Kursi Roda, Karya : Ahdi Z. Amri

673
0

Di seberang sunyi Arafah

seorang anak lelaki berdiri,

bukan ulama, bukan jemaah istimewa,

hanya satu dari ribuan,

tapi pundaknya lebih berat

dari segunung dosa.

 

Ia datang bukan untuk namanya,

tapi untuk nama ibunya,

yang rebah di kursi roda tua

dengan wajah renta

dan mata yang menyimpan hujan doa.

 

“Bu, ini tanah yang Ibu rindukan.”

Bisiknya pelan,

seperti doa yang tak ingin didengar dunia.

Langkahnya tak gegas,

karena surga tidak pernah dicapai dengan tergesa.

 

Di Muzdalifah ia hamparkan rida

agar ibunya bisa rebah.

Dingin malam mencium pipi mereka,

tapi hangat cinta

meluruhkan segala lelah.

 

Di Mina, ia lemparkan batu-batu hasad:

batu keakuan,

batu masa lalu yang ingin bebas sendiri,

dan batu keluh-kesah yang dulu

sering membuatnya enggan menengok Ibu.

 

Ia tidak tahu

malaikat sedang mencatatnya

dengan tinta haru.

Ia hanya tahu

wajah ibunya kini bersinar,

dan napasnya tenang

seperti seorang ratu yang baru pulang

ke istana surga.

 

Di akhir haji,

orang-orang pulang membawa oleh-oleh,

anak itu pulang membawa

ridho seorang ibu.

 

Dan itu cukup,

karena ia tahu,

ridho ibu lebih mahal

dari zamrud di balik Ka’bah.

(Mekkah, 07 Juni 2025)