Beranda ORGANISASI Tolak Surat Perjanjian, Karyawan PT. PMSP & PT. PMSPM Minta Manajemen Buat...

Tolak Surat Perjanjian, Karyawan PT. PMSP & PT. PMSPM Minta Manajemen Buat Surat Pernyataan

374
0

CCN, Cilegon -Karyawan PT. Putra Master Sarana Penyebrangan (PMSP) dan PT. Putra Master Sarana Penyebrangan Mulia (PMSPM) akhirnya mendapat respons dari manajemen perusahaan terkait tuntutan mereka. Pihak manajemen telah menawarkan draft perjanjian sebagai komitmen untuk membayar hak karyawan yang telah setahun tidak menerima gaji. Namun, setelah melalui musyawarah, seluruh karyawan memutuskan untuk menolak pengisian draft tersebut. Mereka meminta surat pernyataan bermaterai yang menegaskan komitmen perusahaan untuk melunasi hak mereka.

“Kami sepakat menolak perjanjian. Untuk apa lagi kalau ujung-ujungnya diingkari? Kami meminta surat pernyataan dari manajemen untuk melunasi gaji seluruh karyawan,” ujar Pandu Irawan, salah satu koordinator karyawan, tegas.

Karyawan juga menyatakan siap menggelar aksi turun ke jalan jika permintaan mereka tidak dipenuhi. “Kami beri waktu 3×24 jam. Jika perusahaan tidak memenuhi tuntutan kami, kami siap turun ke jalan,” tambah Pandu.

Husen Saidan, Ketua LSM Gappura Banten yang mendampingi karyawan dalam kasus ini, menegaskan dukungannya. “Kami akan terus mendampingi sampai seluruh hak karyawan terpenuhi. Apalagi 75% dari mereka adalah warga Banten. Pemerintah Kota Cilegon dan Provinsi Banten harus turun tangan menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.

Husen juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Cilegon, Pemerintah Provinsi Banten, serta Polres Cilegon agar kasus ini dapat dipantau. “Kami sudah membuka komunikasi dengan pemkot, pemprov, dan Polres Cilegon agar langkah kami tetap berada di jalur hukum,” pungkasnya.

Selain itu, Husen mengingatkan para karyawan untuk tetap menjaga kekompakan. “Saya pesan, jangan kendor dan tetap kompak. Jangan sampai ada oknum yang memecah belah persatuan kalian,” katanya.

Dalam musyawarah yang digelar Minggu, 13 Oktober 2024, hampir seluruh karyawan hadir, termasuk mereka yang datang dari Lampung, Bekasi, Tangerang, Tanjung Priok, hingga Kalimantan. Hal ini menunjukkan solidaritas karyawan dalam memperjuangkan hak yang sudah setahun belum mereka terima.

Jurnalist : Roni