CCN, Cilegon. Ubrug Cilegon sukses menggelar pertunjukan ubrug dalam acara Cilegon Fest 2023 dengan judul “Rangde Anak Siji” pada Senin malam, 8 Mei 2023.
Ubrug Cilegon terdiri dari beberapa komunitas dan sanggar seni di Cilegon yang berhasil melakukan kolaborasi dengan komunitas lainnya seperti Teater Wonk Kite, Sanggar Sumur Jambu, Sanggar Barengan, dan pemusik dari Peguron Pencak Silat Naga Mas.
Di era modern seperti sekarang, seni tradisional Ubrug juga memiliki peran penting dalam melestarikan kebudayaan dan memperkenalkannya kepada generasi muda. Dengan mengenalkan seni tradisional Ubrug, generasi muda dapat memahami pentingnya warisan budaya dan mengapresiasi nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Pertunjukan dimulai dengan lakon silat dari PPS Naga Mas dan dilanjutkan dengan lakon ubrug yang diperankan oleh beberapa aktor seperti Dedi (Teh Dewi/Janda), Opank (Preman), Iqbal (Preman), Rizky (Mandor Pabrik), Tamam (Pak RT), Rizki Bolang (Anak Janda), dan Silvi (Istri Mandor). Selain itu, ada juga tim artistik dan tim make up yang terdiri dari Riris, Farhan, Imelda, Yana, dan Yoga. Pertunjukan tersebut disutradarai oleh Roni Gesenk dan diproduseri oleh Ahdi Amri.
Dedi, salah satu aktor, mengungkapkan bahwa pertunjukan tersebut sangat luar biasa karena antusiasme penonton yang sangat tinggi. “Sangat luar biasa, dan antusias penontonnya luar biasa karena kita membawakan ubrug dengan bahasa daerah atau bahasa Jawa Cilegon dan penonton mengerti apa yang kita ucapkan, tandanya bahasa kita tidak asing di telinga mereka,” ujarnya.
Seni tradisional Ubrug Cilegon ini dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung Cilegon Fest 2023. Pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkan potensi seni tradisional Ubrug untuk mmelestarikan budaya ubrug, sehingga dapat mengenalkan identitas lokal serta local wisdom.
Rizky, Sekjen Teater Wonk Kite, berharap agar masyarakat Cilegon dapat melestarikan budaya ubrug ini. “Pertunjukan ini sangat bagus dan meriah, terutama dengan adanya penampilan ubrug yang dikolaborasikan dengan sanggar dan komunitas lain di kota Cilegon. Penonton yang luar biasa memenuhi seisi penjuru alun-alun, dan hal itu membuat kami bangga telah menampilkan pertunjukan lokal yaitu ubrug ini. Saya berharap semakin banyak masyarakat Cilegon yang mau melestarikan budaya ubrug ini,” tuturnya.
(Tamam)





